cerpen


Aku dan Sam

Adelia Rahayu Bonata wanita bermata coklat, berkulit putih, dan berambut panjang yang merupakan seorang siswa kelas 11 IPA 1 dari SMA Tirtagangga. Dia memang terkenal di SMA Tirtagangga karena dia nakal. Namun, disisi lain orang-orang terkagum kepadanya karena walaupun dia nakal dia termasuk siswa yang pintar. Tak sedikit juga guru yang mengenalnya, karena dia memang pintar dan akrab pada semua guru. Tapi, ada sebagian juga siswa perempuan yang nge-hate Adelia.
Adelia punya dua sahabat di kelasnya yaitu Sherly dan Salsabila. Sherly si judes dan Salsabila si bucin. Mereka sangat setia pada Adelia. Kemanapun Adelia pergi mereka berdua pasti menemaninya. Selain mereka berdua, Adelia juga mempunyai banyak teman di luar kelasnya. Hampir di semua kelas Adelia punya teman dan mereka juga sering berkumpul. Sehingga tidak jarang jika Adelia dibilang punya geng. Dan sering menjadi sasaran kakak kelas yang juga sama-sama mempunyai geng.
Hingga pada jam istirahat di kantin ketika Adelia dan teman-temannya berkumpul datanglah Rani ketua geng supergirl lainnya yang beranggotakan kakak kelas yang hedon menggebrak meja yang sedang di duduki Adelia dan teman-temannya.
“Woy!!? Liat sini!!! Adelia lo gausah so cantik lah, so so-an lo buat geng. Mau nyaingin kita hah!!!??”. kata Rani sambil berteriak.
“Maksud lo apaan dating-dateng teriak-teriak kayak gitu!!?? Lo diajarin tata karma ga sih sama orang tua lo?? Bukannya ngucapin salam!!!”. Balas Adelia sambil mendekati wajah Rani.
“Ini anak ditanya bukannya ngejawab. Malah ceramah, kalo mau ceramah di masjid bukan di kantin!!! Ayo jawab pertanyaan gue!!!”. Rani membalsnya dengan nada semakit tinggi.
“Heh Rani gue tuh gapernah buat geng-gengan atau apalah itu semacam yang lo kira. Kita cuma makan barengan aja terus kebetulan aja kita sering bareng-bareng. Lagian apaan sih lo ngurusin banget orang lain, lo sirik ya sama gue karena gue banyak temennya??!!”. Kata Adelia.
“Ah berisik lo Adelia nenek lampir, ngaku aja lo gausah sok suci!!!”. Balas Rani sambil senyum sinis.
“Heh lo kalo ngomong jaga ya, mau lo gue jambak rambut lo??!!!” kata Adelia sambil mengangkat tangannya menuju rambut Rani.
“Sini kalo berani” balas Rani menantang.
Pada akhirnya mereka ribut dan saling menjambak rambutnya satu sama lain hingga siswa lain berkumpul. Tak ada yang bisa memisahkan perkelahian mereka bahkan temannya sekalipun takut ikut dijambak oleh mereka berdua. Hingga datanglah Disam memisahkan perkelahian mereka.
“Woy lo ngapain sih berantem beginian?? Kaya orang yang gaada kerjaan lain aja!!!” kata Disam sambil memisahkan perkelahian mereka berdua.
“Ih apaan sih lo gausah sok jadi pahlawan deh!!! Gengs ayo kita cabut” jawab Rani sambil pergi meninggalkan Adelia dan teman temannya dan juga Disam yang masih diam disana”
“Dasar cewe kaya setan. Ada juga cewe kaya gitu” kata Disam sambil menggelengkan kepalanya.
“Lo gapapa?” Tanya Disam pada Adelia yang sontak membuat seluruh isi kantin tertuju padanya.
“Mmm gapapa kok Kak” jawab Adelia.
“Lain kali lo kalo dilabrak si Rani tinggalin aja dia emang gitu, kaya setan. Oh iya nama gue Disam, gue pergi dulu” kata disam sambil pergi dari kantin.
Bel tanda masuk kelas pun berbunyi, semua siswa masuk kelasnya masing-masing dan melanjutkan kembali kegiatan belajar. Termasuk Adelia.
Saat itu jam pelajaran ke tujuh tandanya masuk jam pelajaran Bu Ina di kelas 11 IPA 1, Guru Fisika paling killer di SMA Tirtagangga. Semua siswa takut pada Bu Ina, tak jarang siswa yang dimarahi oleh Bu Ina karena ketika Bu Ina menerangkan siswa itu mengobrol.
“Oke selamat siang anak-anak!!!” kata Bu Ina menyapa siswa 11 IPA 1
“Selamat siang Bu!!!” jawab siswa 11IPA 1 dengan semangat.
“Hari ini ibu akan menerangkan tentang kesetimbangan.....”
Bu Ina pun menerangkan materi tentang kesetimbangan. Seluruh siswa memerhatikan Bu Ina. Entah karena bersungguh-sungguh, entah karena takut. Lain halnya dengan Adelia, Sherly dan Salsabila. Mereka malah mengobrol tentang kejadian yang terjadi di kantin tadi, dan pria yang memisahkan perkelahian antara Adelia dengan Rani. Ya, Disam namanya.
“Sher, lo kenal ga kaka yang tadi misahin gue sama si Rani?” Tanya Adelia dengan penuh rasa penasaran.
“Nggak tuh, gue gatau sama dia” jawab Sherly datar.
“Kalo lo tau ga Sa?” Tanya Adelia pada Salsa.
“Masa lo gatau? Dia itu kak Disam, cowo paling kece di SMA Tirtagangga. Dia juga badboy disini, inceran para cewe deh pokonya” jawab Salsabila serba tahu.
“Loh kok gue baru tau ya? Baik juga dia. Btw, nama ig nya apa?” Tanya Adelia lagi.
“Cie penasaran nih, nama ig nya @disamkusuma. Nih kalo lo mau tau” jawab Salsabila sambil menujukkan ig Disam.
“Wah keren bet dah ni cowo, pasti gabakal mau sama lo Sa. HAHAHAHA” ledek Adelia pada Salsabila.
“Kok jadi gue sih? Lagian mana berani gue deketin dia. Dia kan dingin banget sama cewe”. Kata Salsa bola matanya berputar.
……
“Adelia, Salsabila, Sherly!!!! Kalian kok malah ngobrol!!! Kaya yang udah pinter. Adelia kedepan kamu!! Kerjain soal yang ibu buat!! Tiba-tiba Bu Ina marah karena Adelia, Sherly, dan Salsabila ketahuan mengobrol pada saat bu Ina menerangkan.
Akhirnya Adelia mengerjakan soal yang Bu Ina berikan dan Adelia pun berhasil mengerjakan soal yang diberikan oleh Bu Ina. Untung saja, jika tidak mereka akan dihukum oleh Bu Ira.
TENG TENG TENONENG TENG TENG TENONENG TENG TENG TENG TENG TENG TENG TENG!!!.......
Bel pulang berbunyi, seluruh siswa keluar dari kelas untuk pulang menuju rumahnya masing-masing.
Akhirnya Adelia, Sherly dan Salsabila pulang dengan ojek online yang sudeh mereka pesan masing-masing.
Malam pun datang. Setelah Adelia mengerjakan tugas yang diberikan guru, Adelia membuka instagram miliknya. Lalu tak sengaja dia melihat instagram Disam ada di explore. Dan Adelia pun melihat_lihat lagi ig Disam dan membaca komentar-komentarnya yang kebanyakan wanita. Tapi, tak satupun ia balas. Mungkin benar apa yang dikatakan Salsa Disam memang dingin sekali sikapnya.
Tiba-tiba muncul notifikasi
@disamkusuma started following you
Sontak notifikasi itupun membuat Adelia kaget. Dia tidak menyangka orang yang dingin seperti Disam follow akun istagramnya. Alasan lain yang membuat Adelia kaget adalah Disam adalah orang yang tampan. Mana mungkin dia follow ig nya.
Adelia pun mem-follow balik Disam dan tak lama kemudian Disam mengirim pesan.

“@disamkusuma : hey lo yang tadi berantem sama si Rani kan?”
“@adelialia : iya, ada apa ya?”
“@disamkusuma : ngga, gue cuma penasaran aja”
“@disamkusuma : yaudah gue tidur dulu, ngantuk. See u”.
“@adelialia : c u”

Karena pesan dari Disam, Adelia terheran.
“Apa maksud Disam mengirim pesan seperti itu? Apa dia suka sama gue? Ah gak mungkin dia suka sama gue”. Katanya dalam hati

Keesokan harinya, seperti biasa Adelia berangkat sekolah. Ketika Adelia sedang berjalan menuju sekolah, tiba-tiba seorang pria yang mengendarai motor KLX dengan helm tertutup menghampiri Adelia yang sedang berjalan.
“Lo mau ikut? Lumayan tuh kalo jalan cape juga”. Tawar pria itu sambil membuka helmya.
“Disam ya? Gausah, gue jalan aja” jawab Adelia dengan pipi yang memerah.
“Pake gamau segala, ayo naik”  kata Disam memaksa.
“Yaudah deh kalo itu mau lo” Adel menyetujui.
Ketika diperjalanan Disam terus bertanya dan bertanya tentang hal yang tidak penting, dia juga menanyakan kelas Adel, rumah, dan asal sekolah Adel. Adel tidak menyangka. Orang yang dikatakan dingin oleh orang-orang, ternyata tidak demikian baginya. Dia hangat dan baik.
Sampailah di gerbang sekolah, dimana mata orang-orang tertuju pada Disam dan Adel. Semua orang tercengang melihat Adel dibonceng oleh idaman para wanita sekaligus cowok terdingin di sekolah. Setelah mereka sampai di parkiran mereka pergi ke kelasnya masing-masing. Disam pergi ke arah Barat menuju koridor kelas 12 dan Adel pergi ke arah kiri menuju koridor kelas 11.
Seperti biasa suara ribut di sekolah memang sudah menjadi ciri khasnya, yang mungkin akan menjadi suara yang akan dirindukan oleh setiap orang yang menikmatinya.
Adel sampai di kelas. Dan langsung, Adel bercerita pada Sherly dan Salsa tentang hal yang di alaminya tadi malam dan pagi tadi dia berangkat dengan Disam. Dan sudah dapat ditebak, mereka kaget dan tidak menyangka. Bisa-bisanya Disam melakukan hal itu pada Adel. Tidak lain dan tidak bukan. Pasti Disam menyukai Adel.
“Wah gilaaaaaaaaakkkk!!! Kalo gitu pasti Disam suka sama lo Del. Lo keren, bisa bikin si es boy jatuh cinta sama lo. Selain pinter, lo juga pinter buat orang lain jatuh cinta”. Kata Sherly terkagum.
“Iya Del, gue suka gaya loooo”. Salsabila menambahkan.
“Apasih kalian, gausah berlebihan gitu deh. Dia kan belum tentu suka sama gue, siapa tau hal yang dia lakuin Cuma semata-mata kebaikan hatinya aja. Udah ah mending kita siap-siap, bentar lagi Bu Rima dateng”. Pungkas Adelia.
Sembilan jam pun berlalu, dan besok adalah hari libur. Karena sekolah akan mengadakan acara kompetisi untuk siswa SMP/MTs. Sudah menjadi rutinitas Adel, Sherly dan Salsa. Apabila esok mereka libur, mereka akan pergi ke café untuk sekedar makan-makan sambil bercerita tentang banyak hal. Sampai pada akhirnya jam menumjukkan pukul tujuh malam, mereka pun pulang.
Sesampainya di rumah, seperti biasa Adel ganti baju, makan, lalu bersantai di kamar dan membuka satu persatu social medianya. Entah mengapa, kali ini setiap dia membuka instagram miliknya dia selalu teringat akan pesan yang dikirim Disam malam itu.
Ketika Adel sedang melihat-lihat insta story orang-orang tiba-tiba Disam mengirim pesan untuk yang kedua kalinya pada Adel.
@disamkusuma : adeeel”
“@adelialia : ya? Kenapa”
“@disamkusuma : gue minta nomer whatsapp lo”
“@adelialia : buat apa?”
“@disamkusuma : gak buat apa apa, lg butuh aja”
“@adelialia : oh iya, nih 082345678910”
“@disamkusuma : thanks, gue whatsapp ya sekarang”

Lagi-lagi, Adel dibuat bingung oleh Disam. Apa yang sebenarnya dia mau? Apa sebenarnya yang ingin dia lakukan? Semua hal yang dia lakukan tidak jelas, dia tidak pernah membuat Adelia mengerti. Tapi sejak saat itu, Disam tak pernah lepas dari ingatan Adelia.
Disam
Aku tak mengerti tentangmu
Aku tak mengerti sikapmu
Aku tak mengerti caramu
Yang aku mengerti hanyalah sosokmu yang hari ini mulai aku cinta

Dibuat di Bulan, 23 Oktober 2016
Dengan kesungguhan hati, rasa ini akan kujaga seutuhnya.
Seketika, Adelia membuatnya di memo hp miliknya. Tanda dia telah jatuh cinta pada Disam. Tak peduli, apapun tujuan Disam, Adel telah mencintainya sejak hari itu.
“Del, bangun. Ibu udah masakin nasi goreng nih buat kamu”. Seru ibu pagi itu, membangunkan Adel dari tidurnya.
“Iya Bu, Adel kesana”. Jawab Adel sambil membuka ponselnya.

“0824567899999 : Ini Disam, lo bisa jalan ga hari ini”
“Adelia :“Ya, bisa”
“0824567899999 : Oke, jam 10 gue jemput, send loc ya”

Adelia sangat senang dengan ajakan Disam. Dia tersenyum lebar dan bergegas pergi ke kamar mandi. Lalu dia sarapan.
Waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi, suara motor Disam pun mulai terdengar dan makin nyaring tanda dia sudah mulai mendekat. Adel pun bersiap siap mengunakan sneaker putih dengan paduan garis berwarna hijau tosca menambah kesan cerah pada kakinya.
Dia tampak cantik pagi itu, dengan celana, kaos, dan jaket denimnya.
Lalu Adel meminta izin pada Ibu untuk keluar, dan dia bergegas pergi menemui Disam yang sudah menunggunya.

“Disam, sorry ya ague lama”. ucap Adelia meminta maaf.
“Gapapa, gue baru aja kok”. Jawab Disam santai.
“Yo naik”. Tambahnya.

Disepanjang jalan mereka berdua bingung entah ingin ketempat mana mereka berdiam. Masing_masing tak punya tujuan. Di benaknya mereka hanya ingin bersama, menikmati hari itu berama-sama. Hingga pada akhirnya perut mereka keroncongan. Mereka lapar, dan gerimis. Ingin mereka bersama terus, di motor. Sampai pegal. Di jalan, mereka menemukan tukang nasi goreng. Singgahlah mereka disana dan makan.
“Nasi goreng terus” kata Adel.
“Loh, kamu gasuka?” Tanya Disam.
“Bukan, tadi pagi aku makan nasi goreng. Sekarang makan lagi.” Jawab Adel sambil tertawa kecil
Mereka mengobrol kesana kemari, mengenai apapun yang tersirat dalam pikirannya dan apa yang mereka lihat. Tanpa mereka sadari nada mereka melemah, dan kata lo dan gue pun dengan seiring berjalannya waktu berubah menjadi aku dan kamu.
Disam yang sudah mencintai Adel sejak pertama bertemu dan Adel yang mulai menyukainya sejak tahu Disam mendekatinya membuat romansa keduanya sangat indah. Tak mudah menafsirkan betapa bahagia dua sejoli itu. Yang pasti hari itu. Mereka sangat bahagia.
Tak terasa malam mulai larut, jam menujukkan pukul sembilan malam. Mereka lupa waktu. Lalu, ketika Adel meminta Disam untuk mengantarnya pulang, Disam meminta untuk berhenti di sebuah minimarket.
“Aku cinta sama kamu, terserah kamu mau nerima atau engga”. Secara tiba-tiba Disam mengatakannya.
“Mmm terima gak yaaaa?”. Jawab Adel genit.
“Ya terserah, kalo ngga paling aku tinggal deh kamu disini”. Kata Disam bercanda.
“Gak ah” Adel bercanda memberi jawaban.
“Yaudah aku tinggal ya”. Disam sambil tertawa kecil.
“Iya iya aku terima. Kaget gitu mukanya”. goda Adel.
“Idih geer, siapa juga yang kaget. Aku udah tau, kamu bakal nerima”. Disam menjawab dengan yakin.
“Tau aja kamu”
“Boleh aku pinjem kacamatanya?’’ pinta Disam.
“Boleh, tapi hati-hati. Ini kacamata gaya aku satu satunya” Adel menjawab.
Disam pun mengeluarkan snowman permanent dan ditulisnya nama Disam dengan emotikon cinta di ujung hurufnya. Dan disam menyuruh Adel untuk menulis hal yang serupa di kacamata Disam dengan nama Adelia yang juga lengkap dengan emotikon cinta di ujung hurufnya.
Lalu diantarlah Adelia Rahayu Bonata pulang ke rumahnya. Dengan hati senang Adel memeluk Disam erat. Di sepanjang jalan mereka bercerita tentang segala sesuatu sebelum mereka saling mengenal.
Waktu berjalan begitu cepat, sudah setahun lamanya mereka menjalin kasih, tepat pada tanggal 24 Oktober 2017. Tak pernah ada permasalahan yang serius dalam hubungannya. Mereka sangat mencintai satu sama lain. Dan bahkan keluarga dari keduanya sudah saling mengenal sangat baik.
Meskipun setelah setehun mereka menjalani hubungan jarak jauh tapi mereka tetap menjaga kesetiaan dan komitmen satu sama lain.
Hingga pada saatnya mereka sudah mempunyai pekerjaan masing-masing. Disam sebagai pilot dan Adelia sebagai dokter. Akhirnya mereka memutuskan untuk menikah dan hidup bahagia dengan anak-anaknya.

Disam
Jika takdir semacam ini adalah harapanku
Semoga tuhan mewujudkannya
Tak apa terpisah satu, dua hari
Asalkan akhirku bahagia
Dan bahagiaku mutlak bersamamu
Jika tidak, salahkan saja takdir
Dan jika kamu tak mau, tak apa
Aku pergi saja ke Bulan
Biar tidak ada siapa-siapa sekalian



Mengenalmu adalah sebuah keberuntungan bagiku. Jika tidak, aku takkan pernah tahu dari mana sumber kebahagiaan selain dari orang tua. Terima kasih Disam, sudah bersamaku selama ini. Aku mencintaimu, dan itu selalu

Komentar

Postingan Populer